Tanggal | Tempat | Kota |
---|---|---|
Belum ada jadwal terbaru |
DESKRIPSI
Penggunaan bahan bakar fosil (bahan bakar minyak dan batubara) sangat dominan untuk menghasilkan energi guna memenuhi kebutuhan hidup manusia di muka bumi ini. Sampai saat ini penggunaan batubara sebagai bahan bakar pada pembangkit tenaga listrik dinilai sangat ekonomis, sehingga pemanfaatannya semakin meningkat. Untuk itu peningkatan efisiensi utilisasi bahan bakar batubara harus terus dilakukan dengan memperhatikan faktor lingkungan. Di sisi lain minyak bumi dan batubara adalah bahan baku energi yang tidak bisa diperbarui (unrenewable). Sehingga perlu melakukan usaha konservasi dan diversifikasi sumber daya energi dengan bahan bakar yang dapat diperbaharui (renewable).
Salah satu sumber energi alternatif yang dapat diandalkan adalah biomassa, karena biomassa tersedia dalam jumlah banyak dan memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai sumber energi yang dapat diperbaharui. Saat ini energi alternatif yang dapat disediakan dalam jangka pendek secara ekonomis dengan jumlah besar untuk menenuhi kebutuhan energi di dalam negeri adalah biomassa. Pemerintah melaksanakan program diversifikasi energi dengan meningkatkan pemanfaatan energi lain termasuk batubara, panas bumi, gas alam dan energi hidro. Bagaimanapun, biomassa yang jumlah cadangannya cukup besar merupakan energi alternatif masa depan.
Biomassa merupakan sumber energi terbarukan yang belum banyak dimanfaatkan. Pembakaran biomassa mengikuti reaksi balik (reverse reaction) dari fotosintesis sehingga dikenal sebagai CO2 neutral. Karena itu, substitusi sebagian batubara dengan biomassa diharapkan akan menurunkan emisi GRK seperti CO2 & CH4 dan gas-gas asam seperti SOx, NOx. Dibandingkan bahan bakar fosil, pembangkit listrik dengan energi dari biomassa dapat mengurangi emisi karbon. Biomassa menyerap karbon saat tumbuh, sehingga siklus hidup dari pembangkit biomassa dari mulai penanaman, konversi ke listrik dan penanaman kembali dapat menghasilkan emisi karbon yang sangat kecil.
Dalam hal ini, teknologi/sistem pembakaran dua atau lebih tipe bahan bakar padat konvensional yang berbeda secara bersamaan/simultan (teknologi co-firing) dapat menggantikan sebagian bahan bakar fosil, terutama batubara, dalam rangka melaksanakan kebijakan konservasi dan diversifikasi sumber daya energi. Co – firing tidak hanya meningkatkan penggunaan sumber energi terbarukan dan menurunkan emisi CO2, tetapi berkontribusi juga terhadap rantai siklus tanah pertanian, bahkan secara ekonomi sangat menguntungkan.
MATERI Training Co-Firing Biomassa
TRAINING METHOD
Presentation
Discussion
Case Study
Evaluation
FACILITIES
Training Kit
Handout
Certificate
Lunch + 2x Coffee Break
Souvenir
Data Materi Training | |
Topik Training | : Co-Firing Biomassa |
Link | |
*Jumlah Peserta | |
*Nama Peserta Yang Didaftarkan | |
Personal Data | |
*Nama | |
*Jabatan | |
*Nama Perusahaan | |
*Alamat Perusahaan | |
*Email Perusahaan | |
*Email Alternatif | |
*Telepon Kantor | |
Ekstensi | |
*Handphone | |
* Harus di isi | |
![]() | |