Tanggal | Tempat | Kota |
---|---|---|
27 - 28 Agustus 2024 | - | Yogyakarta |
03 - 04 Juli 2024 | - | Yogyakarta |
DESKRIPSI
Seperti kita ketahui bersama, mutu produk tidak terjadi pada saat diperiksa atau diinspeksi, tetapi terjadi pada saat produk tersebut sedang diproses. Oleh karena itu, penting sekali untuk mengendalikan proses. Alat bantu yang terpenting adalah Statistical Process Control atau yang lebih dikenal sebagai SPC. SPC ini merupakan alat yang handal untuk mencegah terjadinya produk yang cacat, karena inti penerapan SPC adalah mengidentifikasikan masalah secara dini sebagai tindakan pencegahan. SPC (Statistical Process Control) adalah salah satu teknik statistika yang digunakan untuk mengukur dan mengontrol suatu proses produksi. Alat dan prosedur SPC dapat membantu memantau proses, menemukan masalah dalam sistem internal, serta solusi suatu masalah dalam proses produksi. Metode Statistical Process Control sering digunakan secara bergantian dengan Statistical Quality Control (SQC). Metodologi ini dapat digunakan untuk mengukur serta mengendalikan kualitas selama proses manufaktur. Data yang diamati umumnya berupa pengukuran produk atau proses yang diperoleh secara real-time. Data yang didapatkan lalu diolah pada grafik dengan batas kendali yang telah ditentukan sebelumnya. Batas kendali ditentukan oleh kemampuan proses, sedangkan batas spesifikasi ditentukan oleh kebutuhan klien. SPC dapat membantu perusahaan bergerak menuju kontrol kualitas berbasis pencegahan daripada kontrol kualitas berbasis deteksi. Dengan memantau grafik SPC, organisasi dapat dengan mudah memprediksi perilaku proses.
Konsep Statistical Process Control (SPC) awalnya dikembangkan oleh Dr. Walter Shewhart dari Bell Laboratories pada tahun 1920-an. Kemudian, konsep ini diperluas oleh Dr. W. Edwards Deming setelah Perang Dunia II yang ditandai dengan perkembangan industri Jepang. Banyak perusahaan Jepang yang sukses mengadopsi konsep ini hingga kemudian organisasi di seluruh dunia menjadikan SPC sebagai alat utama untuk meningkatkan kualitas produk dengan mengurangi variasi proses.
Dr. Shewhart mengidentifikasi dua sumber variasi proses, yaitu variasi peluang serta variasi tidak terkontrol. Variasi peluang melekat dalam proses, dan stabil dari waktu ke waktu, dan dapat ditetapkan. Sedangkan variasi yang tidak terkontrol umumnya tidak stabil dari waktu ke waktu karena merupakan hasil dari peristiwa tertentu di luar sistem. Berdasarkan pengalaman dengan banyak jenis data proses, dan didukung oleh hukum statistik dan probabilitas, Dr. Shewhart kemudian merancang diagram kendali. Diagram inilah yang kemudian digunakan untuk memplot data dari waktu ke waktu dan mengidentifikasi baik variasi penyebab umum maupun variasi penyebab khusus.
MANFAAT
MATERI Training Statistical Process Control
TRAINING METHOD
Presentation
Discussion
Case Study
Evaluation
FACILITIES
Training Kit
Handout
Certificate
Lunch + 2x Coffee Break
Souvenir
Data Materi Training | |
Topik Training | : Statistical Process Control |
Link | |
*Jumlah Peserta | |
*Nama Peserta Yang Didaftarkan | |
Personal Data | |
*Nama | |
*Jabatan | |
*Nama Perusahaan | |
*Alamat Perusahaan | |
*Email Perusahaan | |
*Email Alternatif | |
*Telepon Kantor | |
Ekstensi | |
*Handphone | |
* Harus di isi | |